Kamis, 27 Maret 2014

Cita

Cita-cita.
Saat ditanya apa cita-citaku, aku selalu menjawab ingin menjadi seorang dokter. Itu dulu.
Tapi sebenarnya aku tidak tahu benar apa yangnaku cita-citakan.
Menjadi seorang dokter, kenapa aku memilih cita-cita tersebut ? Itu karena profesi 'dokter' kedengarannya seperti pekerjaan yang keren, mulia pula. Hebat sekali orang yang bisa menyembuhkan orang sakit. Seringnya mendengar orang-orang mengelu-elukan seorang dokter, itulah yang membuatku ingin menjadi dokter. Dengan kata lain aku ingin dipuji dan ingin terlihat keren. Blahhh...
Masalah bisa menyembuhkan orang atau tidak itu nomor 1,9. Mungkin itu sebabnya Tuhan tidak meng-acc cita-citaku itu. Bisa saja, saat menjadi dokter nanti aku berubah menjadi orag yang sombong. Atau bahkan lebih parah, aku bisa membunuh orangnkarena malpraktik. Hiiii....
Oleh karena itu, dijadikanlah aku seperti sekarang. Seorang putri yang menunggu lamaran pangeran adipati dolken. Halahh...
Bukan.
Tuhan membuatku banyak belajar dengan apa yang sudah terjadi pada kehidupanku. Bahwa menginginkan sesuatu itu harus dengan niat yang baik dan dengan usaha yang baik pula. Dan pastikan kalau kamu benar menginginkannya bukan setengah hati. Kenali dirimu, kemauanmu dan kemampuanmu sebelum menginginkan sesuatu.
Aku juga belajar bahwa apa yang aku inginkan tidak bisa selalu aku dapatkan. Itu membuatku belajar bersyukur dengan apa yang sudah aku miliki dan kudapatkan. Dan pastinya aku juga belajar bersabar. Ungkapan bahwa semua akan indah pada waktunya itu memang benar adanya. Jalanilah hidupmu dengan penuh rasa syukur. Satu keinginan/cita-citamu tak bisa terwujud, buatlah dan kejarlah cita2 yang lain.
Hidup tidak berhenti saat kamu tak bisa mendapatkannya. Bersyukurlah, paling tidak sampai detik ini kamu masih bisa bernapas, masih menhirup udara secara gerraattiiss, anggota tubuhmu masih lengkap, masih mempunyai teman, sahabat dan keluarga yang menyayangimu. Hal sederhana itu yang dulu tak pernah aku pikirkan apalagi mensyukuri. Sekarang aku sadar akan hal itu.
Dibalik semua hal yang terjadi pada hidup kita selalu mempunyai makna ganda. Tergantung dari sudut mana kita (ingin) melihatnya. Jikamkita memilih memandangnya dari sudut negatif, maka kita akan terperangkap dalam keterpurukan dan kegagalan, kitantidak akan melangkah kemana-mana, selamat meratapi kegagalan dan disitulah kamu dikatakan benar-benar gagal karena kamu berhenti berusaha dan berhenti bermimpi.
Tidak jika kamu memandangnya dari sudut yang positif, bahwa segala sesuatu terjadi karena alasan. Anggap saja kegagalan yang terjadi itu merupakan sebuah batu loncatan untukmu menggapai sesuatu yang lain yang lebih baik. Dan yakinlah, dari hal buruk yang terjadi pada hidupmu, seburuk apapun itu, pasti ada hal baik yang terjadi yang luput dari perhatianmu. Pikirkan lagi..
Walaupun kebaikan itu kecil, sekecil apapun patutlah kita syukuri. Hal besar itu terjadi dari hal2 yang kecil. Kebahagian dan kesuksesan besar bisa didapat jika kita mampu mensyukuri hal2 kecil kita dapat. Dan tetap berusaha dengan sungguh2.
Semoga semua berbahagia...
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar