Aku ingin membalas genggaman tanganmu saat itu.
Sungguh.
Hanya... aku takut. Saat aku menggenggamnya, aku tak bisa melepaskannya.
Ya... aku takut tak mau melepaskan genggamanmu.
Tak mau melepaskan tanganmu.
Sudah banyak tangan yang menggenggamku, dan saat aku mulai membalas genggamannya dengan menggenggamnya lebih erat.
Ia melepaskan genggamannya. Ia menghempaskan tanganku begitu saja.
Ia berlalu, kemudian..
Ia menggenggam tangan yang lain.
Tanganku kosong kembali. Hampa.
Aku hanya bisa mengepalkan tanganku, menggenggam udara yang menyesakkan.
Aku takut hal itu akan terulang kembali pada genggamanmu.
Percayalah... aku menyukai kehangatan genggamanmu saat itu.
Sampai detik ini aku terus berdoa dan berharap
Doaku, semoga aku bisa menjadi pemilik kehangatan genggamanmu.
semoga kelak aku bisa menggenggam kehangatan itu hanya untukku.
Menggenggamnya selamanya.
Semoga tidak lagi tanganku kehilangannya.
Semoga..
Jumat, 21 Maret 2014
Genggam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar